jump to navigation

Ujian Nasional Februari 27, 2008

Posted by ranipesoth in Uncategorized.
trackback

Membaca berita dari “Antara.co.id” rasanya tetep saja pesimis. Di tulis bahwa ujian tahun depan akan ditingkatkan kualitasnya, kualitas apanya? Hak guru dikebiri begitu saja dalam hal pengambilan keputusan terhadap rangkaian proses pengajarannya. Dalam proses mengajar di wajibkan guru membuat perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tetapi hak untuk mengevaluasi tidak diberikan untuk ujian akhir jenjangnya. Dengan adanya ujian nasional versi pemerintah, mutlak jerih payah siswa selama setahun terakhir sekolah tidak dijadikan pertimbangan sama sekali. Padahal di situlah rekaman penting guru tentang kondisi terakhir siswa. Dari rekaman pantauan itu gurulah yg tahu persis siswa layak lulus atau tidak. Jadi tidak seperti sekarang ini penentuannya hanya diambil pada saat “ujian nasional” itu saja. Itupun tidak seluruh mata pelajaran.

Kualitas memang bisa dari segi mana saja mulai dari perencanaan, pelaksanaan, koordinasi. Tapi seberapa besar dana yg diperlukan kalo model ujian nasional tidak diubah. Pengawasan tahun 2006 sudah melibatkan pengawasan independen, tapi kebocoran dan kecurangan tetep saja terjadi di mana-mana. Seperti potret kecil yg saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, bahwa hal2 seperti itu tidak akan bisa dihilangkan. Jika memang berniat untuk memperbaiki sistem ujian semestinya harus mengubah total. Perubahan bisa saja mencotek sistem ujian di negara lain, kalo memang tidak bisa mendapatkan solusi yg tepat.

Menurut saya kalo ujian nasional yg hanya “sekedar” begitu2 saja, dan hasil dari ujian hanya “sekedar” digunakan untuk memutuskan siswa lulus atau tidak saja, terlalu mahal biaya yang mesti dikeluarkan. Lebih-lebih membuka peluang terjadinya keculasan/kecurangan akan menambah rentetan dosa-dosa saja. Hasil ujian nasional itu tidak bisa juga digunakan untuk pertimbangan seorang siswa untuk memasuki jenjang lebih tinggi. Mengapa itu terjadi karena lembaga yg jenjangnya lebih tinggi sudah tidak lagi mempercayai hasil ujian nasional itu. Mulai dari SMP, SMA, Perguruan Tinggi, yang memiliki status “sekolah pilihan” dalam sistem penerimaan siswa baru/mahasiswa baru selalu dilakukan ujian masuk. Artinya hasil ujian nasional tidak sedikitpun dipandang.
Mereka sebenarnya tidak percaya itu karena mereka sudah tahu kondisi nyata dari sistem ujian yg ada itu memang tidak patut untuk dipercayai. Akhirnya berapa biaya yang mesti dikeluarkan hanya untuk menyaring/menyeleksi siapa yg berhak lulus atau masuk. Nah kalo ujian nasional hanya digunakan hanya sekedar begitu2 saja lebih baik Ujian Nasional ditiadakan saja, tidak perlu lagi ada ujian nasional, nambahin utang negara saja… Mikir…makanya mikir… D siapa yg mesti mikir yah?

Sedikit Menyoroti Depdiknas

Saat ini sebenarnya banyak lembaga yg dibuat di lembaga departemen pendidikan tetapi fungsinya tidak optimal alias mlempem, eeee malah dibuat lembaga lain. Misalnya ada yg namanya “Pusat Kurikulum”, “Pusat Penilain Pendidikan” karena tidak begitu intens kinerjanya malah dibikin lagi BSNP. Apa-an tuh. Gaya seperti inilah pemborosan akan semakin besar, tetapi hasilnya tidak sepadan. “Rasanya” Mendiknas sekarang ini semakin jelek kinerjanya, mengatasi ujian saja “selalu gagal”. Sistem ujian dijadikannya ajang “bisnis” dengan membuat lembaga-baru seperti BSNP. Kalo menurut saya menteri kita ini tidak cocok lagi, mengingat latar belakang pendidikannya memang tidak sesuai, meskipun pekerjaannya dosen. Semestinya yg bisa didudukan sebagai menteri pendidikan adalah orang yg mengerti tentang menajemen pendidikan. Lah menteri pendidikan orang yg berlatar belakang manajemen ekonomi/bisnis. Yah wis…

109 Tanggapan ke “Ujian Nasional 2007 Akan Ditingkatkan Kualitasnya??? Atau Ditiadakan saja”


  1. 1 dhitos 17 Oktober 2006 di 5:31 pm
    Wah, baru tahu, dan ngeh.. begitu ya, soalnya yang ngurusin anak2 sekolah ibunya.. hehee, (jadi agak kurang tanggap), kalau kondisinya seperti itu saya sependapat dengan ’sampeyan’.
    Mungkin yang penyeragaman ujian tetap harus ada per propinsi gitu kalee…
    Tapi saya pernah dengar obrolan: kadang2 ada sekolah yang nakal untuk menaikkan pamor sekolahnya nilai-2 anak muridnya di mark-up supaya lulus semua kalau sistimnya ujian lokalan.. jadi gimana dong?!
    Menterinya ahli bisnis, makanya pendidikannya dibisniskan .. klop kan?!
  2. 2 urip 18 Oktober 2006 di 12:07 am
    Wah “saya kira” pe-mark up-an nilai juga terjadi tidak hanya disekolah-lho tapi di tingkat II, tingkat I, bahkan mungkin di pusat juga, kira-kira yah kepentingan politis-lah…
  3. 3 Deni Triwardana 19 Oktober 2006 di 9:44 am
    Yup… omong-omong soal UN, Sebagai guru Matematika cukup mengherankan dengan hasil nilai ujian nasional matematika 2 tahun terakhir ini ada apa ya…?
  4. 4 emi 2 Nopember 2006 di 1:24 pm
    Ya kalo pendapat saya sih…kalo urusan sudah ditangani ‘yang’ bukan ahlinya…ya mau apalagi…paling bagus tuh carut marut. Apalagi kalo dah ngomongin kepentingan personal atau kelompok…ya setiap era baru dengan kepentingan baru pula kali….
    Untuk seluruh masyarakat Indonesia mbok ya sadar tho…pendidikan emang bukan segala-galanya tetapi segala sesuatu itu berasal dari dunia pendidikan. Bagi yang seaqidah dengan saya, ingat ayat pertama yang turun…IQRO’…bagian dari pendidikan kan???
  5. 5 Denny Boy Roha 15 Nopember 2006 di 11:02 am
    menurut saya sech, kurikulum di Indonesia yang tercinta ini, perlu sekali di evaluasi dan hasil evaluasi tersebut di diagnosa serta diberikan kepada seluruh guru di indonesia. Pemerintah pusat (Depdiknas – BNSP) jangan hanya main tukar / robah seenaknya, thank.
  6. 6 helgeduelbek 15 Nopember 2006 di 11:30 am
    @emi & Denny Boy Roha
    yup setuju… kalau “Iqro’”(dalam arti luas) payah yah korupsinya gak bisa berhenti yah seperti sekarang ini.
    Mestinya niru jepang untuk kebijakan pendidikan ditetapkan aja jangka panjangnya, selanjutnya siapa yg jadi menteri tinggal lanjut program yg udah dirancang untuk jangka panjang itu sampai bener2 tuntas…tas
    Termasuk model kurikulum juga sudah diplot ke depan sehingga akan menghemat biaya pendidikan tidak mesti revisi/ganti kurikulum yg gaungnya besar/keras hasilnya sama saja NOL BESAR
  7. 7 amrih bekti utami 24 Nopember 2006 di 6:11 pm
    tolong……
    peningkatan mutu pendidikan Indonesia harus diimbangi juga dgn mutu tenaga pengajarnya..!!
    gmn bisa maju kalau guru2nya aja masih nggak “qualified”.
    pemerintah janjinya mna?? katanya biaya pendidikan bisa ditekan,,nyatanya??wah,yang bener aja.
    caiyo unas 2007. tingkatkan mutu pendidikan indonesia.
  8. 8 yusuf 25 Nopember 2006 di 5:16 pm
    emang guru yang bina selama 3th eh..orang lain yang mutusin tentang lulus dak lulus emang aneh, gimana tuh para pendidik kok dak bersuara
  9. 9 helgeduelbek 26 Nopember 2006 di 4:39 am
    @ amrih bekti utami
    Yah bener emang harus gitu, tapi sayangnya ada juga beberapa guru yang tidak perduli dengan keadaan dirinya, Mungkin mereka sudah merasa cukup dengan kemampuan yg dimilikinya, sehingga tidak ada kemauan untuk mengasah diri. Bahkan kemampuannya untuk mengajarnya melorot, tidak qualified lagi pun tidak disadarinya. Sementara itu pelatihan atau penataran yg bahasannya itu-itu saja tidak bisa menyentuh guru untuk bisa lebih meningkatkan performa-nya.

    Menurut saya guru semakin qualified atau tidak yang utama adalah tergantung kemauan guru itu sendiri.

    @ yusuf
    Wah masalahnya yang bersuara itu hanya perwakilannya… yang kadang tidak bisa mewakili. ada PGRI, FGII, atau apalah namanya… tapi sampai detik ini belum ada hasilnya. Nunggu Demo Guru Nasional.
    Otonomi guru sejak dulu telah di penjara… tidak diberikan hak untuk memutuskan anak didiknya lulus atau tidak.

    Padahal dulu menurut cerita jika seorang meguru (berguru) kepada seorang yang sakti (Bopo Guru) yg biasa letaknya di gunung-gunung, sang guru-lah yg menentukan apakah sang murid itu waktunya turun gunung atau belum untuk mengamalkan ilmu kanoragan yg telah diturunkan dari sang guru. Sehingga hasilnya bener2 “berkualitas” Otonomi sang Bopo Guru itu penuh, tidak perlu standarisasi… tapi yang menakar adalah keadaan dimana sang murid mengamalkan ilmu itu untuk bersaing menghadapi kolega2 ditengah perseteruan dunia.

  10. 10 si doel 30 Nopember 2006 di 7:35 am
    yup,,,,
    stuju…skali lg boat apa c ujian klo ntar jg ada ujian masuk…
    tp ya gmana ya yg gak nerusin…wah pusing jg
    smuana aq serahkan pada yang berwenang ja agar memberikan simpulan yg tbaik
  11. 11 citra listiarini 1 Desember 2006 di 5:15 pm
    saya tidak setuju dgn un,karena masa sih indonesia yang katanya negara beragama dan berpancasila begini jadi nya.kita harus nya tidak melihat kehidupan hanya dari 3 aspek saja dong(mtk,b.ind,dan b.ing)itu memang penting. tapi,percuma orang2 yang lulus un tapi tidak mempunyai modal agama.akan jadi apa bangsa kita ini?????seperti contohnya,,banyak pejabat2 tinggi negara yang pintar,kaya,berpendidikan,bahkan lulusan dr sekolah luar negeri,tp liat dong mental agama nya!!!bobrokkkk.hanya mementingkan kep.pribadi.kita ini la megalami dekadensi moral manusia,gimana kalo yg diliat hny 3 aspek tsb!!!???? percuma… menjadi orang yg berguna bg bangsa & negara tp tidak berguna bg agama nya,,,tuhan itu sedang meguji kita dalam segala hal..kita memang sedang mengarah ke arah modernisasi & globalisasi tp bukan kaya gini cara nya…ujian yg kita lakuin hny beberapa jam,itu menentukan masa depan kita,,!!!!gak etis…apalagi wkt itu wapres jusuf kalla bilang kalo yg gak lulus un itu adalah murid yg BODOH & MALAS…tp itu SALAH BESAR….udah byk biaya yg kita keluarin ternyata SIS-SIA,,mending kalo dia KAYA,KALO MISKIN…siapa yg mau nanggung,PEMERINTAH???gak munkinnnn…apa mau tambah lg tingkat pengangguran & krimi\nalitas di INDONESIA???tolong lah dipikir lg..trims
  12. 12 nihan 7 Desember 2006 di 2:19 pm
    saya sebenarnya keberatan…..sekali…
    kenapa sih harus ada un?
    apa gunanya saya sekolah bayar mahal2 kalo lulusnya hanya ditentukan dalam 3 hari?
    ngapain saya harus sekolah 3 th?
    sia-sia aja…
  13. 13 lina 11 Desember 2006 di 12:59 pm
    iy tu,gmn c……..qu yang kls 3 skrg,yg UAN didpn mata aja masih lum jelas gmn ujiannya.tp ngmg2 manfaatin ilmu bisnis, ywda,mending skulna dksh pljrn bisnis aja biar g jd korban bisnis
    wakakakakaak
  14. 14 agus 12 Desember 2006 di 4:10 pm
    ujian nasional sebaiknya tidak dijadikan acuan seorang siswa itu lulus atau tidak karena banyak fakta menunjukkan bahwa anak pandai yang tidak lulus.sebaiknya pemerintah harus menjadi lebih pandai dalam mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan atau merugikan salah satu pihak saja.carilah cara yang bisa diterima oleh semua pihak dan efektif.
  15. 15 ugie 12 Desember 2006 di 8:52 pm
    Gimana kalo gak ada UN aja ya? asyik kale….
  16. 16 Riri 15 Desember 2006 di 12:26 pm
    Tlong dong UN nti d htung lulus ato tdknya jgn dri tiap mata plajaran tp d rata2kan dri 3 mata pelajaran yg d UN kan. nti msk SMA nya jgn mguunakan nem tp dgn testing sja. Trims
  17. 17 reza — narsis boi 19 Desember 2006 di 2:45 pm
    EHHH EMANG BENER YA KLO SOAL UJIANNYA TAHUN DEPAN INI [UAN 2007] BAKALAN DIBIKIN BEDA JADI A – B GTUHHH
    WAHHH …SYARAF TUH DIKNAS …. DEMO YAW …A KISS FO’ A PEACE
    HOLLA BACK …… wutadeally@gmail.com
  18. 18 RAnI 20 Desember 2006 di 11:49 am
    mendingan ga usah ada UAN!!!! bikin pusing AZA SiH!!!!
    Udah Ah Enakan KAWIN!!!!
  19. 19 uQQeeyyy 20 Desember 2006 di 2:27 pm
    kayaknya depdiknas uada gila kali yaa!!!
    knp sih setiap taun nilai minimal kelulusan naik nya gede bgt????padahal yg taun kemarin banyak yang ga lulus…maunya dinas itu apa…dinas harusnya ngasih solusi buat anak indonesia jangan malah di persulit….
  20. 20 maiiaNk 21 Desember 2006 di 3:38 pm
    saiia rasa tdak perlu diadakan Uan…

    itu ga pentiing kaLee!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  21. 21 pemerhati pendidikan 21 Desember 2006 di 8:08 pm
    yaaa gmana?seharusnya tidak dengan 3 mata pelajaran dan tidak ditetap kan standar nilai nya…….masa dalam 3 tahun cuma karna 1 mata pelajaran yang di UN kan nilai nya di bawah standar bisa ngak lulus?itu tidak masuk akal?dimana keadilan d tegak kan dengan kondisi negara yang tambah hancur?….
    mungkin sebaiknya tidak di adakan lagi yang nama nya UN!!!!!!!!!….
  22. 22 helgeduelbek 22 Desember 2006 di 8:54 am
    >> agus
    Kekeliruan ujian kemarin itu adalah tidak bisa mengukur terhadap apa yg semestinya terukur. Entah dimana duduk persoalannya.

    >> pemerhati pendidikan
    Yah nanti katanya semua pelajaran turut menentukan kelulusan, hanya yang sering menjadi pengganjal ketidaklulusan itu yah 3 mata pelajaran itu.
    Masih terlalu lama sepertinya kebijakan untuk meniadakan UN… nunggu proyek lain yg bukan UN kaliiiii…

  23. 23 Kus Andri adi (Kelas 3 Budi MuLia) 2 Januari 2007 di 6:11 pm
    sHarUsNya kLuLuSan Bkan diTenTukan oLeh Pemerintah leWaT UAN Tapi LeWaT GuRu2 yang Mengajar!!!! Masa’ Guru yang Mengajar Tapi PeMerintah yaNg nenTuin keLuluSan,,Brarrti pMerintah qTa Terima Bersihny doank donk??? bTuL TiDaK??? Pake Ngebandingin Negara TetAngga yang standarnya 8.0…..Pikir Om,,MeReka ya MerEka,,qTa ya qTa…kLo ngikuTin NeGaRa LaEn MuLu,Kapan Mw Maju ni negara!!! Mandiri dikit kenapa Seyh!!! Iiicape Deeeech……
  24. 24 Kus Andri adi (Kelas 3 Budi MuLia) 2 Januari 2007 di 6:17 pm
    bTw kaTaNya UAN pake Format A-B….Wuih Cape Deeeech,,ManG Lw Kira qTa oTak Einstein…bTw soaL uan SMA MTK peLajarin yg banyak inTeGraL,LimiT dan pRogRaM Linier…Khusus pRogram Linier yg soal cerita!!! 3 bab itu dipRediksikan keluar masing2 sekitar 2-3 Soal!!! Truz bHs. Indonesia yg pnTing hRus rajin membaca soaL2 dr Semesteran keLas 1,2,3 aja…coZ soal kelas 1,2,3 kan IIM…aLias iTu-iTu muLu!!!! Hwe9x
  25. 25 Dedi Dwitagama 2 Januari 2007 di 10:16 pm
    MBS nya kapan Om?

    Helgeduelbek: Maksudnya apa yah pak?

  26. 26 advinca imaztya 18 Januari 2007 di 10:49 am
    klo ga ada ujian rasanya seperti syurga duniaa….
    tapi klo ga ada ya bagaimana kita bisa mengukur mutu pendidikan yang kita peroleh selamanya ini…?
    emang sich…UN cm dtentukan hanya dg 3 mata pelajaran
    nah..kebetulan banget,ada mata peljrn yg dpakai UN tu pelajaran yang enggak aku sukai…
    waaahhh….!!!bakalan kiamat sugro nich..!!!
    gimana klo peljrn yg dpakai UN tu milih sendiri,tp tetap 3 peljrn..dan tu langsung k jurusan yang disukai jd wkt ngenjainnya bs sungguh-sungguh
    so lulus smua dech…
  27. 27 lola 18 Januari 2007 di 10:56 am
    yang namanya ujian tu mengulang,mengulang tu nginget-inget& nginget-inget tu cape’dech!gmn klo G’sah ujian tp lgsung naik tngkat aj asyik tuh!
    daripada bingung mikir ujian,pikirin tmn2 yg pngen bgt skol tp g’da dna tuh!bantuannya mn om DPR???????masa muda cm skali,UN ibarat perang,so hadapi dg semangat45.MERDEKA!!!!!
  28. 28 Ari N’Ivon 22 Januari 2007 di 10:17 am
    Menurut kita2 seharusnya pemerintah berpikir 2x sebelum diadakanya UN.Karena kenyataanya di negara kita saat ini mutu pendidikan masih ketinggalan lebih baik ditinjau dulu agar tidak membuat masa depan generasi muda menjadi suram.MASA JERIH PAYAH KITA SELAMA 3 TAON CUMA DITENTUKAN MELALUI STANDAR NILAI UJIAN NASIONAL…….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!jelas ga adil banget kale…! manknya kalo ga lulus pemerintah mau memperhatikan nasib & masa depan kita??????????Jadi kita2 yang adalah generasi muda nantinya agar ga kayak pemerintah sekarang yang cuma mikir enaknya sendiri tanpa mempedulikan nasib generasi muda ke depan.SEMANGAT………………!!!
  29. 29 bojes 12 Februari 2007 di 2:23 pm
    para petinggi (menteri) aja bingung dgn sistem pengajaran saat ini, apalagi kita yang ngelakuinnya …

    saya tdk mnyalahkan pemerintah atau dekengan2 lainnya. cuma saya butuh yg jelas dari sistem yg anda terapkan.

    transparasi dari anda yg kami butuhkan.

    terima kasih,

  30. 30 EDO PRIMA OCTALIAWAN 17 Februari 2007 di 2:46 pm
    MENURUT AKU SIH, UAN JANGAN MEMBUAT SISWA MENJADI PINGSAN OTAK KARNA SEHARUSNYA UAN ITU MENJADI TRADISI MENYENANGKAN BAGI SISWA DI INDONESIA. ATAU BAGI SIWA SMP SEPERTI AKU, UJIAN ULANG PERLU UNTUK DISELENGGARAKAN, WALAU KELIHATANNYA BODOH BANGET.
  31. 31 tia 23 Februari 2007 di 12:13 pm
    whaaaaaa…..
    uan bentar lagi coy….
    kita tinggal menghitung hari,,,
    oh tuhan…
    berilah smua calon peserta uan kejernihan pikiran untuk bisa melewati uan 2007 yang begitu…….
    “yapz,,,uan 2007 akan kita lewati.tapi … koq mikir tuk uan yang satu ini udah males&pusing duluan yaaaaa
    why????????
    kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi,
    LULUS atau TIDAK LULUS
    apapun hasilnya,tdk bisa diganggu gugat!!!
  32. 32 ndarualqaz 23 Februari 2007 di 2:07 pm
    hehehehe, gara-gara mbaca artikel ini saya inget pas hari pengumuman kelulusan.

    ceritanya, pengumuman akan dilakukan lewat surat langsung ke rumah siswa dan siswa dilarang datang ke sekolah, karena saat itu dikawatirkan bakal ada hal ynga tak diinginkan. kebetulan rumah saya di luar kota, jadi kalo pengen segera tau, ortu diharap telepon, karena surat baru nyampe setelah satu hari.

    en dodolnya, bapakku tu ga mau nelepon, males katanya, trus saya sendiri yang disuruh telepon ato datang ke skul sekalian (kebetulan saya gak pulang ke rumah). tapi gara2 tegang, saya sama temen2 satu gerombolan malah pergi mancing, hp saya tak mitiin.

    siangnya pas ngidupin hp aku dapet sms bari bapakku isinya “Ru, kowe ora lulus” langsung aja saya seakan jatuh pingsan (cuma seakan, gak pingsan beneran). hp langsung tak matiin dan aku langsung pura2 mancing lagi. tapi dasar perasaan udah kacau, mukaku gak bisa nutupin kekgalauan hati.

    temen2 langsung tanya ada apa. kujawab gak apa-apa. pokoknya aku belagak gak ada apa2, trus pura2 mau ke wc (biar mukaku pucet dikira nahan mau ke belakang hehehe).

    sorenya sepulang mancing, temen2 ngajakin mampir ke skul dulu, sapa tau ada kejadian seru. pasti aja saya nolak. tapi setelah dipaksa, akhirnya saya mau.

    pas sampe ke skul suasananya udah sepi banget (iyalah, la whong udah jam 4 sore). pas baru aja masuk n jalan di depan ruang kepsek, wakasek muncul dan langsung bilang “hai, bantuin nempel pengumuman uan ya!”. mak jleg, langsug aja mataku berkunang2.

    langsung aja aku iseng nanya “bu, ada yang gak lulus ga di ipa satu?”

    trus si ibu wakasek njawab “ipa satu? ada. keliatannya 2 orang(2 pa 3 ya, aku lupa). nomor absen pertengahan.”

    langsung aja aku tambah deg-degan, soalnya aku absen 17 diantara 30 siswa. pas di tengah.

    dan dodolnya aku mau aja bantuin tu guru (gak enak lah nolak permintaan orang). tapi aku milih nempel kelas bahasa dama ips. eh tiba tiba aja temen temenku langsung mukulin aku pake nendang segala sambil bilang wuih,wuih, hebat hebat. aku langsung aja kebingungan. pikirku kurang ajar bener nih temen2ku, orang gak lulus kok malah disoraki kayak gitu.

    tapi pas aku dipaksa ngeliat pengumuman ma temen2, aku langsung jatuh ndopro (duduk). ternyata aku lulus dengan nilai luar biasa. indonesia = 9.82 inggris = 9.20 dan math = 6.68 (hehehe. emang aku gak suka + lemot kalo mikirin math). dan itu termasuk nilai tertinggi di skul (50 besar, hehehe, ngasal ya).

    trus aku idupin lagi hpku, dan ternyata aku kurang lengkap bacanya, ternyata di baris selanjutnya ada tanda tanya (???) baris tiga heheheheh. ternyata bapakku tu nanyain aku lulus apa gak, tak kirain ngomongin kalo aku gak lulus. hehehehehe, dasar payah.

    ———————————————————–
    dari cerita di atas, uan bisa dikatakan adalah perusak kebahagian seseorang, karena bisa membuat orang jantungan, baik itu ortu maupun murid. kita tentu masih inget taun lalu banyak siswa bunuh diri gara2 gak lulus.
    ———————————————————–
    hehe. sory ya pak, comentnya panjang banget. kebiasaan, kalo udah keenakan nulis gak bisa mandek kalo belum puas. hehehehe

  33. 33 ndarualqaz 23 Februari 2007 di 2:16 pm
    comen diatas tak posting aja ya di blogku.
    hehehehe
  34. 34 Ka”nG KeCiL 26 Februari 2007 di 11:17 am
    kta belajar slama 9th kalo di itung dr awal..
    kta sudah berjuang untuk menaiki jenjeang yg lebih tinggi..
    guru” kta telah berusaha mendidik murid”nya untuk menaiki jenjang SMA tp knpa bkan guru kta yg memberi keputusan lulus/tidaknya..
    mangnya otak kta komputer yg bsa mengingat 2 to 3th keblakang..
    klo cman th skrang aj sih kta bsa nerima..
    “kepada PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN tolong pikirkan lg keputusan yg tidak menghargai jerih payah siswa di indonesia slama 3th..”
  35. 35 anakajaib 26 Februari 2007 di 12:42 pm
    ngapain sii ada uan sgala bikin pusing. blajar 3 taun ditentuin cma 3 hari mendingan belajar 3 hari ajaa!!pemerintah itu g pnah mikir apalagi “SANG WAPRES” yang blg klo anak yg g lulus uan itu anak yg bodoh dan males!!!depdiknas harusny blajar dari taun kmaren yg banyak penyelewengan!!!!udaa ga usah ada yaaa!!!g penting kaliii
  36. 36 moceee 1 Maret 2007 di 10:11 pm
    kebayanyakan aturan !!!! ms harapan bangsa disuruh mati2an kerjain uan yang wktunya cuma 3 hari .pemerintah aja suruh coba ikut uan!!!plg2bnyak yg g lu2s. brantas aja korupsi jgn ganti2aturan.
  37. 37 aghie 2 Maret 2007 di 6:19 pm
    gokil aj,,klo mank soal uan ntar a-b…macam seluruh naq skul negri ney jenius aj cee….g usah egois dulu deh,,masih banyak yang perlu dipikirin daripada ujian yang terlalu maksa…daripada ntar malah jadi masalah klo akhirnya tahun ih banyak yg g lu2s…pemerintah mw tanggung jawab manknya!!!penerus bangsa tuh…jangan di jadiin budak dunzz yang diatur seenaknya tanpa tahu kemampuan…
  38. 38 fatkur 6 Maret 2007 di 9:18 pm
    uan harus dihadapi bukan untuk ditakuti.
  39. 39 dira 10 Maret 2007 di 1:08 pm
    ujian nasional tahun ini gimana nihhhhhhhhhh…….. bisa susah ni kayaknya haahahhah….. pada pusing ni mana pake acara dimajuin segala kan jadiribed….mana uas dibikin susah lagi.. belum praktek2 yang lainnya
  40. 40 paijo 12 Maret 2007 di 9:22 am
    hai para orang atas yang laknat
    janganlah engkau membuat soal yang susah
    karena mukamu sudah susah
    jadi biasa-biasa aja yaaa
    agar kita sebagai murid gak rugi bayar sekolah
    klo kamu mau bayarin sich gak papa
  41. 41 rina 21 Maret 2007 di 12:43 pm
    yup bentar lagi mo uan ,dah ada persiapaya???? emang sih kayak nya gk adil banget kl jeripayah kita selama ini hanya di hargai cuman 3 mata pelajaran dan cuman 3 hari aja waduhhhhhhhhhhh gk adil banget. sekarang pada pusing 100000000000 keliling gmn caranya biar bisa lulus padahal nilai bagus di uan belum tentu pinter kan? kenyataannya banyak banget yg pinter gak lulus dan sebalik nya. pemerintah yg baik tolong dong para generasi muda di beri contoh yg baik. jgn di kasih contoh koropsi!!! uan bukan pe nentu segalanya , masa depan ada di tangan kita masing2 , bentar lg mo tgl 17 april ujian akan diselenggarakan. terus setelah lulus? bingung lg kan? ya kl punya duit bisa kul tapi yg perekonomian rendah mo kerja? kerja apa????? pengangguran sekarang banyak pemerintah !!!! semoga aja yg saat ini kuliah nantinya bisa kerja jgn sampek jd pengangguran intelektual.aku yakin anak sma seluruh indonesia pada pusing termasuk aku.jgn sampek kalah sebelum berperang. krn disana ada jalan menuju keberhasilan yg gemilang. makasih banyak buat guru2 yg dah ngasih semangat untk kami.gk usah takut menghadapi uan yg plng penting SEMANGATTT…… MEMPERSIAPKAN MENTAL,BERDOA,BELAJAR. ALLAH pasti memberikan jln yg terbaik. setiap manusia pasti bisa, indonesia negara yg besar penuh warna jadi indonesia gk akan terpuruk seperti saat ini kalau sistem pendidikan bagus .tolong pemerintah di perbaiki lg sistemnya jgn di takuti dgn lulus atu tdk lulus. baik, cuman itu aja unek2ku moga2 aja kita semua yg telah dijadikan kelincui percobaan oleh pemeritah bisa lulus semuanya dari sabang sampai maroke ….AMIN…
  42. 42 aLdHy 21 Maret 2007 di 2:15 pm
    bener-bener gila buat UN taun 2007…liat dari yang taun kemaren aja udah pusing…apa lagi sekarang…dHy ga tau apa maksud pemerintah tingkatin nilai UN sekarang!!!!padahal pengangguran aja udah banyak,,apa lagi ntar!!!!!!!dHy takut ga lulus,,,udah SKBM’y dinaekin jd 4,5 lg!!!!!!! aaaaaaahhhhhhhhh……..ppppuuuusssiiiiiiinngg pikirin UN,,,PRESIDEN UDAH ADA INI……
  43. 43 pipit_jhy 24 Maret 2007 di 1:53 pm
    apapun n bagaimana pun ujian nasional 2007, kita semua yang kelas XII harus berusaha semaksimal mungkin. semoga tingkat kelulusan tahun ini lebih tinggi daripada tahun lalu. intinya, belajar, berdoa, n berusaha. bila kita sudah belajar mati-matian, kita tinggal memasrahkannya pada yang diatas. OK?!
    salam dari anak2 SMA NEGERI 1 KENDARI, khususnya kelas DASIAT(Dua BElas IA 1)
  44. 44 vanny 24 Maret 2007 di 1:55 pm
    kls 3 SMP STRADA SLAMET RIYADI (tangerang)

    NGAPAIN sIh pemerintah ngadain ujian nasional segala!!!!
    kan kasihan kita udah sekolah cape-cape masa ditentuin cuma 3hari dan 3 mata pelajaran

    kapan Ninegara bisa maju KALO NGIKUTIN SISTEM NEGARA ORANG LAIN TERUS!!!!!!??????????????
    PEMERINTAH GAK PUNYA INSIATIF SENDIRI!!!!!!!!!!!!!!

    kita disuruh jujur dalam mengerjakan tapi pemerintah sendiri belum SEMUANYA ADA YANG JUJUR
    KORUPSINYA BANYAK!!!!! masih ada yang korupsi
    kasihan guru-guru yang ngajar kita (bukan mat.b.indonesia,bhs.inggris)
    tapi yang ditentuin cuma MATEMATIKA,BHS.INGGRIS,BHS.INDONESIA
    kayaknya tuh mereka gak dianggap ato gak pelajaranya gak dianggap penting

    bagi anak sma\smp kasihan yang udah lulus\belajar cape-cape dapat nilai tertnggi,tapi ingin melanjutkan sekolah tinggi gak punya biaya!!!!!!!!! PERCUMA!!!!!!!!!!
    paling-paling kalo pengen kerja cuma bisa jadi Claening service ato pembantu\ATO JADI babu orang
    mana ada perusahaan pengen nerima lulusan SMA!!!!!!
    percuma donk kita ujian cape-cape

    Yang pantes ujian nasional itu anak kuliahan soalnya mereka kan ingin masuk kerja
    jadi YANG HARUS DISELEKSI MEREKA BUKAN KITA ANAK SEKOLAHAN

  45. 45 MoNicHA 24 Maret 2007 di 2:05 pm
    hahaaha….
    ntar lagi UAN NEhhhh….klo gw seg dibawa santai aja…tetep maen, jala2, nongkrong, tp frekuensi belajar ditambah…
    kita ngerjain soal kan bukan merebut kemerdekaan dari penjajahkan
    yang sampe berdarah kan so slow ajahh…slowly but sure…
    masalah SKBM…gw gak masalah…menurut pendapat gw..
    Semakin tantangannya besar, bakal tinggi KUALITASNYA…
    JANGAN MIKIR KLO G LULUS GIMANA???
    tp pikirin dulu persiapan Senjata buat lulusna gimana…
    Lulusan 2007 harus jadi generasi yang bener2 membangun bangsa..
    SEKARANG GAK DIBUTUHIN ORANG YANG BERANI MATI TAPI ORANG YANG BERANI HIDUP….
    SIAPA YANG MAMPU MENGHADAPI KEKUATAN MEMBUKTIKAN pd DIRINYA SENDIRI N TUHAN KLO DIA MAMPU BERTANGGUNG JAWAB..
    KLO MATI MAH GAMPANG…..
    klo 1 orang aja yang berani hidup dan berpola pikir positif bisa meraih prestasi danmengharumkan bangsa apalagi 1000 anak muda di Indonesia…
    Bisa2 Indonesia jd negara adikuasa…YOOOAAAA…
    Bermimpi boleh kan….Semua yang terjadi di dunia ini berasal dari mimpi..iya kan…
    Tapi jangan cuma jadi pemimpi aja..
    SEMANGATT ANAK2 INDONESIA….
  46. 46 Ran_nee 24 Maret 2007 di 3:51 pm
    dengan dalih ujian nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan di INDONESIA…….. (duh rasanya itu semua omong kosong)…

    Bukankah dengan adanya ujian nasional mutu pendidikan semakin bobrok..??????????

    ujian nasional hanya membuat siswa mengejar NILAI dan BUKAN ILMU…………..

    APA ITU YANG DIHARAPKAN PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN…………….!!!!!!!!!!!!!!!

  47. 47 Aldhisa 26 Maret 2007 di 5:59 pm
    Kalau menurut saya ujian kali ini cukup memberatkan para siswa baik SMP maupun SMA, karena dengan kenaikan nilai standar kelulusan tidak disertai dengan hal-hal yang memudahkan siswa, seperti penambahan waktu, atau mungkin materi UAN yang dikurangi.

    Tapi dengan hal seperti penjagaan UAN, atau soal yang divariasi. Saya sangat salut dengan hal ini, selain bisa meningkatkan keaslian hasil yang diperoleh, para siswa juga dituntut berusaha berbuat “JUJUR” dan berusaha belajar lebih baik lagi dengan usahanya sendiri.

    Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi anda semua.

  48. 48 SONNY SETIABUANA 27 Maret 2007 di 10:57 pm
    UN SLTA tahun pelajaran 2005/2006 yang lalu di suatu provinsi aja, ada sekitar 10 sekolah (SMA dan SMK ) yang kelulusannya NOL %, alias TIdak Ada Yang Lulus UN, maka kita harus menyikapi dengan arief dan bijaksana.
    Dimana letak kekurangan pihak sekolah (maaf, kalau disebut saja sebagai “kesalahan layanan sekolah itu”).
    MUDAH-MUDAHAN AJA temen-temen Guru di sekolah tersebut di atas,TIDAK justru bergabung pikiran dengan sebagian besar penanggap tulisannya pak Hel di flor ini YAITU UN DIHAPUS AJA!!! AGAR SEKOLAH YANG NOL PERSEN LULUSNYA ITU NGGAK KETAHUAN LAGI????….Lho kok gitu???
    Mudah-mudahan penanggap yang SUDAH SUKSES DI BIDANGNYA namun tidak setuju dengan UN INGAT KEMBALI bahwa kesuksessan YANG DIPEROLEH SEKARANG INI TIDAK TERLEPAS DARI LULUS UN (UJIAN SEKOLAH/EBTA dan UJIAN NASIONAL/EBTANAS)di masa lalu, dan jangan lupa ijazah/STTB/STL nya masih dengan setia disimpannya dengan rapi. Hormatilah diri kita sendiri yang telah sukses dan Lulus Ujian berstandar Nasional.
    Jujurlah pada diri sendiri!!

    Nah untuk pembagi BOS, mohon dapat didulukan itu sekolah yang NOL % LULUS UN, secara Khusus!!!! Agar para siswa kita TIDAK TERANIAYA OLEH KUALITAS LAYANAN YANG DI BAWAH STANDAR.
    kITA BOLEH BERBEDA PENDAPAT KHAN? DAN KEPALA TETAP DINGIN.
    BERIKAN ARGUMEN YANG sehat, bermanfaat agar kompetensi profesi Guru kita meningkat dan kepribadian serta rasa percaya dirinya semakin kuat.Semoga kesejahteraannya segera penuh dengan berkat dariTuhan YME. Amien. Selamat bertugas kawan Guru!, sukses untuk anda.

  49. 49 Irfan Afifullah 31 Maret 2007 di 12:27 am
    Teman-teman,senasib dan seperjuangan,khususnya kelas XII,UN tinggal sebentar lagi. Apa yang sudah kita siapkan? Memang sungguh berat menghadapinya walau “cuma” tiga mapel yang diujikan.
    Mari teman-teman kita belajar, belajar, dan belajar lebih serius lagi, dan jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua. Kita tidak ingin orang tua kita kecewa terhadap hasil ujian kita nanti. Entah kita akan jadi apa nanti setelah lulus. Ibaratkan saja kita menghdapai UN itu seperti kita mau menghadapi mati. Dua-duanya harus kita persiapkan dengan sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya.
    Meski aku bicara seperti ini, sebenarnya dalam hatiku yang terdalam aku KURANG SREG dengan adanya UN. Menurutku, UN bukanlah satu-satunya sarana untuk menilai layak tidaknya siswa lulus. Buat yang berwenang, mohon pertimbangkan lagi adanya UN. Apakah UN itu sudah mampu memperbaiki akhlak para siswa? Ataukah UN hanya mampu memperbaiki tingkat intelektual siswa? Jangan sampai,siswa yang sudah lulus UN, tapi akhlaknya bobrok. INGAT!!! Rasululullah diutus oleh Allah ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia. Ambil pelajaran dari hal ini!
  50. 50 Ria 2 April 2007 di 11:55 am
    aduh..gimana yah soal UN taun 2007??
    klo diliat dari tryout2 yg ada seh, bahasa ind. ma bingny lumayan, tp matematikanya tu loh..bikin strezz aja.
    Buat gw, pelajaran mat tuh kayak hantu,,ih ngeri..
    Moga2 aja soal taun ini tetep berkualitas, tp jgn sampe juga melebihi tingkat kemampuan siswa..
    Lagian, apa susahnya seh bikin soal yang bisa dikerjain semua siswa??
    Klo gitu kan bisa lulus semua..
    siswa senang, semua senang,…
  51. 51 sabrina novianti 5 April 2007 di 1:12 pm
    YA,,
    KALO DIBANDINGIN UN SAMA EBTANAS MAH! KALO EBTANAS BISA KORUP SAMA GURUNYA TINGGAL NYOGOK UDA MASUK SMA YG DIPINGININ. BEDA DENGAN UAN YANG BERSIH TAPI ITU JUGA 50% AJA.. SELAINYA … YAHH NAMANYA INDONESIA APA SIH YG GK PKE UANG..NYOGOK LAH

    APARAT KEAMANAN AJA GK BENER NGURUS RAKYAT
    PENJABAT JUGE UDE KORUP-SI…….

    YA KALU DIADAKAN UN SUPAYA TAHU TINGKAT SDM DI INDONESIA
    KALAU EBTANAS MURID BISA NYOGOK GURUNYA YAH SAMA AJA KEENAKAN GURUNYA..

    KITA HARUS BISA BERFIKIR SECARA DEWASA DAN RELAVAN
    KALAU KITA TDK BISA MENGHINDARI UN
    KARENA UN SUDAH ADA DIDEPAN MATA KITA..
    GK USA KAWATIRRR

  52. 52 yessi meitri 6 April 2007 di 11:50 am
    assalamualaikum. mas tolong minta contoh soal un dong. yessi ngersa bgt un kali ini tucg suuuuuuuusaaaaaah buaaaanget!!!! tlong dong krimin ke alamat email ku yah. thx. please jg doain ak spy lulus un thax…
  53. 53 korban UN 2007 6 April 2007 di 7:56 pm
    beneeer…kami lah korban ketidak adilan sistem pendidikan di ind…mau apalgi…suara kami para murid sama sekali tidak di dengarkan…kami di aniaya…kami di tipu…kami di bodohi…masa depan kami terancam…masa depan dan 12 tahun pendidikan kami di pertaruhkan dalm waktu 120 menit dalm 3 hari dan tidak semua mata pelajarn…lalu untuk apa kami mati2an belajar mapel laen kalo itu tidak “menentukan” masa depan kami…
  54. 54 Handy 7 April 2007 di 11:42 am
    Halloo semua, hem… UN emang sebentar lagi n menurut saya peraturan dari Tahun ke tahu semakin “Kacau” dan para siswa hanya di jadikan “Kelinci percobaan” alasan pemerintah sih memang bagus “Ingin meningkatkan Mutu pendidikan nasional” yang katanya masih tertinggal dengan negara-negara lainnya. tetapi menurut saya TINDAKAN pemerintah terlalu terburu buru dengan tampa basa basi langgusung menaikan standart 5 dan tidak ada ujian ulangan !!! ini sama saja membunuh “MENTAL” siswa,seharusnya pemerintah dan DEPDIKNAS lebih memperhatikan keadaan bangsa saat ini. kalau malaysia standart kelulusan 8 wajar saja… karena mereka begitu memperhatikan sistem pendidikan, berbeda dengan negara kita yang dari tahun ke tahun kurikulum terus berubah-ubah. seakan tidak ada kepastian, dan juga sekolah-sekolah di daerah juga butuh pembangunan dan peningkatan, serta kesejahteran guru bahkan bukan hanya itu tetapi perekonomian masyarakatpun harus di lihat karena banyak siswa-siswi yang bekerja sehabis sepulang sekolah untuk membiayai sekolah mereka karena kesulitan ekonomi dan akibatnya mereka kurang waktu untuk belajar. seharusnya hal inilah yang terlebih dulu di perbaiki baru standart kelulusan bisa di “bicarakan”.dan kenapa TIDAK ADA UJIAN ULANGAN padahal kita melihat standart 5 itu terlalu mendadak, padahal waktu beberapa tahun yang lalu standart kelulusan hanya 4,25 tetapi ada ujian ulangan..!!!, yang bikin anehnya lagi apa iya selama 3 tahun di SMU/SMK standarat kelulusan hanya di tentukan oleh UN padahal yang mendidik kita adalah guru di sekolah dan yang tahu lebih jauh tentang kemajuan kita hanya sekolah, tetapi nilai siswa siswi di sekolah tidak di perhatikan..!!!, dan saya menilai pemerintah agak kejam… bayangkan saja di tahun kemarin banyak siswa/siswi yang tidak lulus bahkan mencoba hal-hal nekad pencobaan “bunuh diri”, demo dan lain sebaginya…,bahakan kita lihat di beberapa sekolah di daerah kelulusan mereka bahkan ada yang 0% , melihat dari kukurangan kemarin apa iya pemerintah bernafsu menaikan standart 5 plus tidak ada ujian ulangan…??? seharusnya solusi yang benar adalah mencari penyebab kenapa sistem pendidikan di indonesia masih kacau, dan baru secara bertahap memperbaiki kekurangan. saja jamin kalau sistem pendidikan indonesia sudah baik maka nilai standar kelulusan UN 9 pun bisa di capai. tetapi kalau sekarang saya menilai sistem pendidikan kita seperti “PEMBUNUH” yang bukan hanya membunuh mental para siswa siswi bangsa tetapi juga membuhuh IMPIAN anak bangsa tahun kemarin saja rata-rata mereka sudah di terima di universitas favorit mereka, bahkan tak jarang ternyata sebagian dari mereka mendapat beasiswa, danberperstasi di sekolah tetapi hanya karena 120 menit , itu membunuh semuannya…., mohon pak mentri memperhatikan hal-hal ini. jangan di anggap seruan kami para siswa/siswi hanya seperti suara angin. karena tampa para generasi muda yang berhasil tidak munggkin negara ini akan maju… , dan ahkir kata saya mohon maaf kalau mungkin ucapan dalam surat ini ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung,dan TERIMA KASIH.
    MAJU TERUS PENDIDIKAN INDONESIA
  55. 55 Weetha Carter 8 April 2007 di 10:29 am
    Lagi…lagi UAN, yang jadi masalah.Gimana gak? habis…UAN bukannya bikin kita2 seneng tapi bikin kita jadi tertekan.Apalagi nilai standar UAN taon ini di tingkatkan:( kita2 para siswa kelas 3 kan jadi takut,slain itu soalnya ada 2 paket lagi…UUuuuuhhhhhh…sebenarnya tujuan diadain UAN apa?? masalahnya bukan cuma 3 MAPEL untuk ujian aja yang gw pikirin tapi soal pelajaran laen juga, gw kan sklhnya di SMK jadi kegiatannya tuh banyak…banget.bikin ini-lah.., bikin itu-lah… pokoknya bikin otak gw mau pecah.Kenapa coba, UAN harus dari pusat yang periksa, apa gak bisa dari skolah aja???sekolah kan yang lebih tau tentang siswa, jadi sekolah juga yang berhak menentukan siapa yang pantes lulus atau gak kan?Buktinya taon kemaren banyak siswa yang pinter gak lulus, sedangkan siswa yang IQ nya lemah lulus dengan nilai tertinggi.

    Terus terang gw benci ama UAN taon ini, karna semuanya serba baru dan mendadak.tapi gw gak nyerah gitu aja dalam menghadapi UAN taon ini, gw tetap blajar kok…buat temen2 smua jangan mikir klo lo gak lulus, tapi lo harus blajar dan blajar Bukan dengan terpaksa.lo mau tau cara nya….!!!caranya lo harus mikir, klo nantinya lo gak lulus smua orang bakal ketawain lo, bahkan lo bakal malu2in ortu, sekolah, guru, dan diri lo sendiri.Tapi klo emang lo dah blajar mati2an tapi hasilnya gak ada.protes aja…gak pa2 kan ….kita sbagai siswa juga punya privasi donk..bener gak???tapi insya ALLAH usaha kita gak akan sia2 dengan begitu aja.Amien…..

    Ooh yach…gw cuma mo minta doa dari ALL PEOPLE IN THE WORLD moga aja UAN taon ini berjalan dengan baik dan smuanya bisa lulus.
    Ok, moga pendapat gw ini bisa jadi bahan pertimbangan buat smua golongan pembaca. c..u…bubbye…

  56. 56 Indah 12 April 2007 di 1:42 pm
    Mh…. UN dah dekat ya tinggal hitung hari, bagi yg mau UN jangan lupa belajar, semoga kita semua bisa lulus UN dgn nilai yg baik. Amin
  57. 57 Kalsum 12 April 2007 di 1:51 pm
    Aduh………. UN tinggal hitung hari, kok standar UN sekarang tinggi banget ya, dan dengar-dengar UN tahun depan bakal lebih tinggi lagi 6,00. oh Tuhan bantulah kami semua agar kami bisa lulus UN dgn nilai yg memuaskan. Pemerintah pikirin dong nasib kami siswa-siswi kalau nanti gagal di UN, ini akan menjadi kegagalan terbesar di dalam hidup kami…..
  58. 58 ali_wahyudi 13 April 2007 di 8:09 am
    bagaimana cara belajar yang efektifsaat ujian!!!!dan cara lain apa!!!!apakah harus ikut les!!!kalau tidak ikut les harus bagaimana????
  59. 59 ali_wahyudi 13 April 2007 di 8:10 am
    tolong dijawab secepatnya!!!!
  60. 60 Mmyy 13 April 2007 di 11:47 pm
    Standar kelulusan boleh di tingkatkan dengan catatan bahwa guru-guru pun harus ditingkatkan kualitasnya.

    Saya semua lulus UN (trmsk syi) AMiN….!!!

    Bagi peserta UN jgn lupa belajar dan berdoa.

  61. 61 niEz_cHeRy 14 April 2007 di 11:38 am
    Walah…Walah…
    Buset nEyh, UAN tinggal 3 hari lagi!! Duh, knapa c, kita2 ini always jadi korban pemerintah? KBK aja kita duluan yang ketimpa..Skarang UN?Skalian aja kalo ada percobaan2 laen kita jadi bahannya!Huh..coba deh kalo mereka yang para menteri yang jadi siswa kayak kita? Dijamin pingsan deh buat ngerjain soal! Tul?Harusnya dibikin polling aja.. Siapa yang setuju UN, en siapa yang nggak setuju UN!Ini mah semuanya kokobean pemerintah, tanpa merhatiin perasaan kita!Bener kan, mereka tu TEGAAN!! Kita belajar 3 taun, bayar mahal2, eh, kehidupan selanjutnya cuma diukur dari UN? Halah2… Cape Deeeh… (geus lulumpatan!)
  62. 62 rian 17 April 2007 di 12:17 pm
    knapa dr tahun ke tahun ujian nasional mesti ditingkatkan kualitasnya???
    apkah kualitas tahun kmarin itu tidak memuaskan….
    truz apa kejanggalanya?
    dan pemerintah jg tidak memperhatikan kita yang sdng Un bgimana sngsaranya kita…cb klo pmerintah yg sdng mnjalani ujian saat ini.
    knpa jg nilai kompetensi ujian harus 4.26(5,00)knap skalian tdk 10 aj spy rmai…
    mank bnr pmrintah suka menyengsarakan rakyat khususny bagi yg krng mampu…truz knapa sich sklah skrng ni biayanya mhal skli.gmn mw mju nya pendidikan di indonesia klo tiap tahun ketahun naik truzzz.akn lbih baik tahun” yang akan datang indonesia pendidikan nya ditutup saja,klo biaya pndidikannya naik truzzz….ingat rakyat kecil
    trma kasih…..
  63. 63 santribuntet 17 April 2007 di 12:46 pm
    UN penting toh mas… salah satunya aja, bisa menggerakkan aktivitas pegawai Departemen Pendidikan. Ini proyek loh mas bukan peyek…. ini empuk bukan biyek…
  64. 64 mandala 18 April 2007 di 11:28 am
    huaa.,..hua,.. gue udah ngikutin UN ehm soalnya lumayan membingungkan.But minimalis boleh;ah,..chi.
    Akan tetapigue enggak senangnya saat un itu, ya itu polisi.Masakan datang polisi ke kelas kami. Emangnya kami kelompok sindikat. Wah,.. gue berang banget saat liat itu polisi.Tambah lagi polisinya sok tegas pula. Sehubungan dengan hal itu, aku juga sedikit merenung. ## mengapa meski demikian? Apa enggak adalagi rasa saling percaya? Atau sudah kebanggaan bangsa Indonesia bila sesuatu itu dilaksanakan penuh denganrasa curiga? Inikah mental suatu bangsa yang sudah lama memerdekakan dirinya? Atau mungkin kita (bangsa Indonesia) harus berguru kepada Ebit GD: bertanya kepada rumput bergoyang atau,………,mungkin,…..,dan, waduh banyaklagi yang mau saya ungkapkan.But kembali lagi aku merenung #sudah lah# sudah banyak yangbertanya dan terus bertanya, bahkan aku lah sala satunya yang terpentingsekarang kita harus memulainya dari sekarang,sebab bangsa Indonesia belum berbuat apa-apa.(grace_deus@telkom.net)
  65. 65 aish 18 April 2007 di 8:09 pm
    Kesalahan di Indonesia itu ya pada akar-akarnya, moral, ketidakpercayaan. Unas pake 2 paket segala biar gak contek-contekan, soal ujian dijaga ketat polisi, dsb…
    Mungkin kualitas pendidikan kita belum merata ya, makanya kayaknya kita belum terlalu siap buat menghadapi Ujian Nasional. Lagipula soalnya pilihan ganda, yang beruntung bisa aja nilainya bagus. Dan aku lihat banyak siswa yang ngejar lulus, ngejar nilai, misal di bimbel-bimbel itu diajarin buat menyiasati soal dg rumus rumus tertentu dan bukannya berusaha untuk mendalami/memahami materi itu sendiri.
    Nurut aku, ga ada salahnya kok kita ngikutin sistem pendidikan negara lain, tapi aku minta pemerintah konsisten lah. Kalok ada yang kurang bagus ya diperbaiki tapi jangan diganti-ganti terus. Emangnya sinetron jaman sekarang? (rating jelek, ditamatin, ganti sinet baru, dst).
    Hmm, tapi kalau Unas ditiadain, gimana ya?? Kalok guru yang nentuin lulus/tidaknya kita, ya balik lagi ke kalimat pertamaku tadi.. ketidakpercayaan. Soalnya guru-guru mesti pengennya siswanya lulus semua kan?
    Ahh, rumit. Aku sebagai siswa sih cuma bisa belajar… cari ilmu… tapi juga ngejar lulus…. (dan berusaha positive thinking sama pemerintah)
  66. 66 FreNgkY AsHari 19 April 2007 di 11:47 am
    Wah akhirnya UN selesai juga neh….
    soal2 nya ga begitu sulit
    tapi Banyak Ngejebak lho.
    kklo Mnurut aku soalnya lebih mudah dari tahun lalu. terutama matematikanya…. untung ga ada soal tentang trigonometri… klo ada Mampus deh Gw.
    Tapi, aku ga tau juga ya… moga2 aja aku lulus, termasuk teman-teman di sekoah aku SMAN 10 Pekanbaru…..
    Di Sekolah kami ga ada bocoran soal…
    so harus ngerjain sendiri
    Pesan aku buat teman-teman se-Nusantara nih supaya bersiap-siap buat SPMB….and Stay to Pray to the God, Coz it,s the key to be success…
    Byeee
  67. 67 bernard 19 April 2007 di 1:51 pm
    UN 2007 bandung bocor lagi?? bener” malu”in banget…
    Dari dulu ampe skarang tuh bocoran soal ga pernah diberesin..
    Percuma sekolah bagus” tapi mutu siswanya sendiri jelek”..
    Gw lulusan smu angkatan 2005 SMU swasta di bandung.. Tuh skolah emang bener” ketat… Ga da satupun yg di bolehin bawa handphone ke dalem ruangan ujian.. Gak kaya salah satu smu yg dipajang di koran Pikiran Rakyat hari ini tanggal 19-04-2007.. Guru”nya menyuport para siswanya untuk giat and serius ngerjain tuh soal.. Ampe pengumuman gw dinyatain TIDAK LULUS.. sedih banget gw.. Pas Ujian ulang.. Kep Sek Skolah gw nyuport gw lagi.. ampe gw lulus.. skarang gw kuliah di juruan tek Informatika Univ Maranatha.. Dari situ baru gw sadar.. kelulusan gak jamin keberhasilan.. Yang penting otak MAN..!!

    Denger berita hari ini bener” gak bikin mutu siswa Indonesia maju… Kapan mau maju kalo gini trus… Tar tuh lulusan bocoran tar kuliahnya nge gaya doank…

    Bagi siswa smu yg gak lulus..gak usah malu.. Lu masih bisa ngejar mereka ko.. Gak ada kata terlambat… Dimarahin bonyok (bokap/nyokab) wajar…

    Mau ikut spmb?? Gak jamin lu langsung dapet PTN.. sainagn lu banyak.. Otak” komputer smua.. PTN gak jamin lu langsung dapet gawe yg bagus.. banyak pengangguran PTN yg jadi pengamen.. Sales… Tukang Jualan…

    Tuh sekedar saran and pendapat gw.. Yah gw doain kalian semua berhasiL…

    Ora et labora
    C..U
    Bye…

  68. 68 inisaya 19 April 2007 di 2:39 pm
    UAN sudah berakhir…yess…

    thx buat mua temen2q cappuccinerz ipa4 smasa jember,,,terutama edo yg kasi contekan plus guru” smada jember yg udah menjalankan tugasnya sebagai penjaga yg buuuuaaeeekkkkkk

  69. 69 chitozzz 20 April 2007 di 10:31 am
    ih jgn donk coz ntar Qta ntar msk ujian ke perguruan tingginya gmn?
    klo tidak ada ujian bgmn kita bisa lulus.Tidak afdol klo gak ada ujian..
  70. 70 budi 21 April 2007 di 9:28 am
    aku sedih dengan keadaan pendidikan sekarang, tapi aku salut sama siswa-siswa yang berusaha dengan kemampuan sendiri mengisi soal ujian nasional, aku acungi jempol.Setidaknya dia sudah berusaha dengan belajar giat. Tapi aku sedih dengan sikap sebagian guru di negeri atau swasta yang berlomba-lomba untuk meluluskan siswanya dengan berlaku kotor misalnya dengan memberikan kunci jawaban dengan modus tragedi WC, taukan maksudnya?Siswa banyak yang ijin ke WC karena disana ada kunci jawaban. Apa mereka tidak berpikir bahwa itu perbuatan dosa, meskipun itu dosa kecil, tapi klo keseringan, itu dosa besar lho. Apa tidak malu seorang pengajar berbuat curang? Aku sedih melihat kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan UN. Tapi aku berdoa mudah-mudahan siswa-siswi yang berusaha dengan kemampuan sendiri bisa lulus dengan baik, untuk yang lulus lewat info-info, ingat dosa kamu akan terbawa selama-lamanya sampai keakhirat. Ingat-ingat Staf pengajar yang berbuat kecurangan, dosa-dosa kecilpun akan menjadi besar dan akan dipertanggungjawabkan diakhirat nanti. Masa depan generasi pemuda kita akan hancur, karena melakukan dosa itu sudah terbiasa. Selamat buat temen-temen kami yang berlaku jujur dalam pelaksanaan Ujian Nasional, Mudah-mudahan kita semua berhasil lulus. amin
  71. 71 Elyn 21 April 2007 di 6:27 pm
    Aku takut nih kalo ljk aku nggak bisa masuk komputer.. Ato salah menghitami kode soal dsb. Mungkin nggak sih nggak lulus gara-gara itu? Ato aku yang terlalu parno? Moga-moga yang memeriksa, mau memeriksa ljk siswa dengan amat sangat cermat, karena UN itu bukan main2. Dan aku cuma bisa berdoa.. Amin
  72. 72 Takeo 21 April 2007 di 11:07 pm
    Pendidikan di negeri kita skrang memang sngat memprihatinkan, dlm UN yang barusan sj terjadi baxk kecurangn, mulai dari guru yang mengerjakan soal dan memberi jawaban kepada siswa melalui baxk cara, soal yang di curi dll. Para guru yang melkukan hal tersebut tidak memprlihtkan perilaku seorang guru,. guru2 tersbut seharusnya sdr bhwa yang mereka lakukan akan meluluskan lulusan yang tidak bermutu,. Sy hrp guru tersebut sdar akan apa yang telah ia lakukan,. sy sdih mliht mereka yang sudah belajar keras, namun di saat ujian mreka yang santai2 mendapat bantuan dari guru2 yang tidak bertanggung jwab. Crta dari tmn sy yang barusan mengikuti UN, dia adalah slh seoarang siswa berprestasi di sklhnya, bahwa saat menjlang UN Matematik slh seorang guru meminta dia untuk memberi jawaban kepada tmn2nya di saat UN, namun karena dy tahu hal itu merupakan hal yang slh, maka dia tidak melakukannya. Akhirnya sehari setelah ujian dia mendengar kabar, bahwa dia akan dipersulit dlam ujian praktek dan ujian sekolah akan dilaksanakan setelah UN ini. Betapa licik perilaku yang ditunjukkan guru tersebut. perilaku yang menunjukkan dia tidak pantas menjadi guru. Sy berdoa bwt tmn2 yang berlaku ju2r dalam ujian dan tidak melakukan kecurangn agar bs lulus dengan nilai yang baik.
  73. 73 TOLE 24 April 2007 di 12:28 pm
    ahhh loe juga pake moderasi segala,,,,
    kenape takut loe….????
    ahhh CEMEN….!!!

    yaudahlah terserah loe aje…!

    yang jelas negri ini ga akan pernah maju selama masih ada UAN…., aturan yang mendominasi….!!

  74. 74 fathya 24 April 2007 di 4:25 pm
    Aslm
    ^_^
    ketika UAN 2007 masih dipaksakan untuk dilakukan oleh BSNP+MENDIKNAS+WAPRES,
    padahal UAN 2007 tidak direstui secara anggaran oleh komisi X DPR RI,
    dan masih merupakan sistem UAN berupa proyek duit status quo yang masih dipermasalahkan secara hukum di pengadilan Jakarta Pusat,
    maka JIKA UAN DITINGKATKAN KUALITASNYA :
    1. Kualitas proyek duit ini meningkat menuju agenda 2009
    2. Kualitas drilling akan ditingkatkan kuantitasnya bagi siswa-siswa percobaan di tahun mendatang
    3. Kualitas kertas soal dan kertas LJK akan lebih bagus, apalagi ada dana tambahan untuk perusahaan percetakan pemenang tendernya.
    4. Kualitas pengawasan dari kepolisian lebih ketat.
    5. Kualitas guru dan siswa makin suram dan hancur.titik

    …dan sikap saya masih sama seperti dahulu ketika mengusung upaya hukum terhadap UAN 2006 bersama rekan-rekan lainnya…
    HAPUS SISTEM UAN karena sistem itu membodohi pendidikan Indonesia dan membodohi rakyat Indonesia.titik

    btw, kami memiliki solusi yang lebih berkualitas dalam masalah evaluasi pendidikan untuk siswa. Kami tidak kosong lho ^_^

    TANX BANGET
    wslm

  75. 75 cindy 25 April 2007 di 7:53 pm
    menUrUT aq Seh,,,,
    Klo Blh…MaTapElaJaran Untuk Lulus NYa Pelajaran BahaSa Indonesia Aj….
    dari pAda yang laen,kan anak2 bisa EnJoy juga Dalam menghadapi UN selanjutnya…..
  76. 76 inem 29 April 2007 di 1:49 pm
    Beginilah hasilnya kalau kebijakan pendidikan dipegang oleh orang yang bermental pedagang, anak didik diidentikan dengan komoditas barang dagangan, jadi harus siap bersaing dengan produk luar ! nah , jalan keluarnya apapun dilakukan yang penting “kemasannya menarik dan bagus” sehingga menarik minat pembeli ! gitu kan !
  77. 77 Shiani 1 Mei 2007 di 4:08 pm
    BUAT APA SECH UAN ITU ADA? GA PENTING TAU GA…apalagi yang namanya matematika…ih….yuck..tapi apa daya, sudah terlanjur dilaksanakan..mslh pendidikan di Indonesia memang perlu dikembangkan, bahkan di majukan agar Indonesia tidak lagi mjd negara berkembang saja, tapi negara maju, kapan mau maju kalo gini-gini terus…murid bukan tambah pinter malah tambah BEGO!!! Makanya banyak orang lari ke luar negeri, wong Indonesia kaya begini koq…yuck
  78. 78 deka 3 Mei 2007 di 7:33 pm
    yah,, sebenarnya ujian nasional itu adalah sebagai pengukur layak tidaknya seorang siswa itu lulus dan lanjut ke jenjang selanjutnya. tapi, pemerintah cenderung gengsi sama negara tetangga yang nilai minimalnya ada yang udah di atas 6. untuk itu, pemerintah menaikkan terus standar minimal nilai ujian. tapi percuma saja karena itu malah bikin siswa jadi ada banyak yang nggak lulus. udah gitu ganti kurukulum terus. UN 2007 ini ternyata masih banyak diwarnai kecurangan
  79. 79 mbah Joseph + tetsu69 31 Mei 2007 di 10:26 am
    smoga smua anak2 ips2 smasa jember (BF) pada lulus semua….n’ yang maw ngelanjutin perjuangan lewat spmb smoga sukses juga….Amien…
  80. 80 faisal 2 Juni 2007 di 8:30 pm
    yes un dah selesai mudah anak indonesia smua lulus amin
    moga yang meriksana pda keliru jadi lulus semua deh
  81. 81 FreNgKY_AsHaRI 8 Juni 2007 di 3:19 pm
    Wahhh… KLo DiTanYa SoaL BagaiMana PelaksanaAn UN 2007 KayaKnya NgGak ada Habis-habisnya. Menurut Saya Pendidikan di Indonesia Saat ini Sangat Membingungkan…. Kenapa??
    Karena Hampir Tiap Tahun Kurikulum Yang DiTerapkan selalu berubah. SEcara Logika saja… Bagaimana Bisa Indonesia meningkatkan MUTU pendidikan, sementara dalam setiap penerapan kurikulun dibutuhkan adaptasi terhadap kurikulum yang diterapkan tersebut… Mungkin Hal inilah yang menjadi pemicu BOBROKNYA mutu pendidikan di Negri Ini. Klo ditanya mengenai Kurikulum yang baik untuk Indonesia, lebih baik Indonesia kembali ke sistem Pendidkan yang Lama…
    Terlebih lagi di daerah Saya PekanBaru tepatnya SMA N 10 masih belum mengerti dengan penerapan kurikulum saat ini.. Kurikulum KBK… Ya, sedikit membingungkan.. apalagi nilai yang diberikan tidak hanya nilai pelajaran nya saja namun psikomotornya juga… Hal ini sedikit mengganggu, karena idak semua siswa memiliki kemampuan dalam mempresentasikan suatu pelajaran di depan kelas…
    Harapan Saya, pemerintah Pusat sebaiknya berfikir secaea matang sebelum membuat sistem pendidikan di Indonesia… Bukan Bapak/Ibu yang merasakan, Tapi kami yang Merasakan!!! Terimakasih
  82. 82 rahayu 11 Juni 2007 di 1:38 pm
    wah kalo gk da un,mw jadi bangsa kita………. yang pasti standarnya kgk usah ditinggin. buktikan lewat regenarsi dulu………. kalo mesin rusak gak pernah dirawat gimana tenaga bisa maksimal?
  83. 83 Pepesmasa 11 Juni 2007 di 5:34 pm
    BTW AUB, moga-moga temen2ku lulus semua, semua org yg bilang aku suka bolos itu pitnah moga masuk neraka! Terus buat sony, noval,ijal ato semua temen2 yang masuk pmdk unej moga ga pindah2 lagi. Moga taon depan standartnya dinaikin 8,00 biar anaknya presiden sekalian itu juga ga bakalan lulus! rasain lu.. lalala ^^V
  84. 84 Jone 12 Juni 2007 di 6:48 pm
    wew
  85. 85 Kandung 13 Juni 2007 di 11:17 am
    Kalo, andai, bila, misalnya, (sayangnya sudah terjadi) suara segelintir guru (yang keras suaranya dan tak tahu malu) dan sekelompok kecil murid yang terus digugu oleh LSM, DPR atau siapa saja yang keras suaranya ini terus berlanjut, hancur negeri ini.
    Pemerintah mengeluarkan Undang-undang sebagai amanat UUD, tentang pendidikan, yang produknya antara lain Standar Isi dan Standar kompetensi Lulusan, maka kalau sekolah menyusun kurikulum, ya yang mengacu kesana. Kalau guru mengajar, ya harus mengacu kesana. Standarnya ya standar isi dan standar kompetensi lulusan. Kalau yang menyusun SI dan SKL tingkat nasional, Ujiannyapun harus tingkat Nasional Itu harus.

    Kalau ada guru yang merasa dikebiri haknya, mereka perlu membaca peraturan dan perundangan yang berlaku. Jujur saja bila dibelah dadanya, (jangan ah) mesti karena takut ngga bisa mencapai standar.

    Anak saya paling cantik. itu saya yang bilang (meski jujur mengatakan si A lebih cantik) tapi kalo di jalan mengatakan anak saya paling cantik ya ditertawain, ya ta?

    Tipe dan model motor, HP berganti-ganti orang tetep saja memburu yang terbaik. Sejelek apapun tipe motor atau HP toh bisa digunakan sesuai fungsinya. Jangan HP dituntut untuk menghasilkan foto yang Fine melebihi features yang tertulis.
    Kurikulum ganti memang keharusan. Coba bayangin kalo anak anak masi diajari DOS, coba kalo internet ngga diajarkan karena takut mengubah kurikulum? ya ngga?

    Ayo kita benahi negeri ini dari pendidikan. Kita susun kurikulum berdasar standar isi dan SKL, kita sampaikan pada siswa dan latih mereka dalam proses KBM. Katakan pada mereka: Nak kalian bersama kami hanya tiga tahun, ke depan kalian harus melewati dan memasuki dunia nyata, yang memerlukan ketrampilan, kecakapan dan kecerdasan, bukan belas kasihan guru dan orang tua saja.
    Salam

  86. 86 yanuar 14 Juni 2007 di 10:03 pm
    selamat bagi yang berhahil lulus uan semoga ini adalah langkah awal menuju suksesmu. bagi yang belum berhasil jangan berputus asa masih ada kesempatan untuk menuju masa depanmu.
  87. 87 chiw imudz 15 Juni 2007 di 9:47 am
    iya, kemaren ada teman yang cerita gini Pak…sekarang yang cerita ada di sebelah saya sih…

    buat apa Unas?gak mesti yang lulus Unas itu yang pinter. Adikku lho…Bahasa Inggrisnya dapat 10, tapi anaknya dak bisa bahasa inggris…

    saya nggak tau maksud teman saya yang sebenarnya. Bisa jadi, dia iri dengan adiknya, bisa jadi juga dia nggak tau kemampuan adiknya yang sebenarnya. Bisa jadi lagi, soalnya Unas terlalu gampang sampe – sampe adiknya teman saya yang nggak bisa bahasa inggris itu  bisa mengerjakannya.

    Saya masih belum bisa menyimpulkan yang mana yang paling benar, soalnya belum saya pastikan melalui uji empirik, takutnya salah…

    hehehe

  88. 88 chiw imudz 15 Juni 2007 di 9:54 am
    iya, kemaren ada teman yang cerita gini Pak…sekarang yang cerita ada di sebelah saya sih…

    buat apa Unas?gak mesti yang lulus Unas itu yang pinter. Adikku lho…Bahasa Inggrisnya dapat 10, tapi anaknya dak bisa bahasa inggris…

    saya nggak tau maksud teman saya yang sebenarnya. Bisa jadi, dia iri dengan
    adiknya, bisa jadi juga dia nggak tau kemampuan adiknya yang sebenarnya. Bisa jadi lagi, soalnya Unas terlalu gampang sampe – sampe adiknya teman
    saya yang nggak bisa bahasa inggris itu  bisa mengerjakannya.

    Saya masih belum bisa menyimpulkan yang mana yang paling benar, soalnya
    belum saya pastikan melalui uji empirik, takutnya salah…

  89. 89 AnuNg 18 Juni 2007 di 1:21 pm
    hallo mas yg pnya blog ini Lam KeNaL yach…

    iya mas bener kata mas dalam tulisan itu…
    seharusnya UN tu di tiadakan aja..
    engga’ jelaz fungsinya bwt ap ??
    toH akhirnya klo mau masuk PT baik negeri ato Swasta harus pake tes lagi
    itu artinya ada standarnisasi ganda…
    mending atu bwt ngirit uang negara…

    aku jg mo ngomentari kurikulum Indonesia…
    sebenere kurikulum digonti-ganti tu bwt ap jg ???
    ko’ kaya’ baju aja…

    makasih mas..

  90. 90 Aam Amarullah 19 Juni 2007 di 8:42 pm
    POLISI MASUK SEKOLAH, ANUGERAH ATAU BENCANA?

    Saya…guru tak bisa dipercaya…

    Setengah terpana saya melihat seorang polisi yang masuk sekolah dengan menenteng senjata apinya mengawal guru yang membawa soal, sungguh hati ini terenyuh, sebagai seorang pendidik saya merasa dicampakkan, betapa sang guru, sudah tidak dipercaya lagi sebagai orang jujur di negeri ini…Hari berikutnya saya melihat kawan-kawan di televisi mengatasnamakan Komunitas Air Mata Guru menangisi temen guru lain yang berbuat curang, betapa aku tersentak, sebegitu rusakkah moral para guru sampai tidak takut terhadap polisi?

    Entahlah apakah ini gugatan ataukah keluhan, dilamunanku muncul rentetan kata kata,…siapa sebenarnya yang tahu kondisi anak didik dikelas? apa sih maunya para birokrat yang memberikan kewenangan kurikulum tingkat satuan pendidikan kalau nasib anak ujung-ujungnya ditentukan hanya tiga hari dengan materi yang itu-itu juga? benarkah anak di jakarta dan di luar jawa mampu berkutat dengan soal diatas angka 5? kalau memang para guru tidak dipercaya, jujurkah para birokrat disana?

    Lamunanku semakin beranjak tinggi, ah seandainya bukan UN sebagai penjegal siswa yang berprestasi dibidang non 3 pelajaran itu, seandainya sekolah sebagai penentu kebijakan kelulusan, ah seandainya UN hanya sebagai parameter keberhasilan sekolah oleh pemerintah, seandainya UN diganti dengan uji sertifikasi siswa berprestasi masuk universitas, seandainya para guru mempunyai sikap mulia seperti komunitas para guru, seandainya para guru tidak merasa tega melihat anak yang sudah berkutat 3 tahun, yang jujur, yang sopan, yang tertib, yang begitu hormat, yang suka bermusik, yang suka meneliti, yang suka menggambar, yang penari, yang pecinta budaya pribumi yang hobby pramuka, paskibra, bela bangsa ternyata terjegal hanya karena tidak mampu berhitung dan ngomong bahasa orang, tentu tidak harus pak polisi repot-repot masuk sekolah, tidak perlu ada kecurigaan antar guru, tidak perlu ada kepala sekolah yang dipecat akibat terlalu sayang pada anak-anaknya…

    PERCAYA PAK! SAMPAI SAAT INI GURU MASIH MENJADI KOMUNITAS NEGERI YANG BERMORAL, YANG EMPATI, YANG INGIN MENSUKSESKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL, IKHLAS BERKARYA, RELA BERGELIMANG PELUH, YANG SIAP MENCETAK GENERASI PENERUS SEBAGAI CALON PRESIDEN, MENTERI PENDIDIKAN, BAPAK GUBERNUR, BAPAK KANWIL, KEPALA SEKOLAH, PARA TPI, PARA POLISI…SEKOLAH TINGGI YA NAK, YANG JUJUR, YANG MAMPU BERBUAT BIJAK, JANGAN SEPERTI BAPAK DISINI…CUKUP BAPAK SAJA YANG JADI GURU…

    Lamunanku buyar ketika seraut muka dengan gemerincing perhiasan muncul tiba-tiba di depan mata, “Pak, katanya PSB sudah dibuka ya? saya mau daftarkan anak, tapi gratis ya pak, kan katanya sekarang sekolah itu gratis?””Alhamdulillah, iya Bu, sekarang pemerintah sudah banyak membantu kita, jadi anak Ibu tinggal ikut test saja besok”.”Aku meraih anak kecil itu dengan pandangan iba, “kamu nanti mau jadi apa nak, ayo cerita sama bapak”, Insya Allah dana BOS masih mencukupi untuk menghantarkan masa depanmu, tapi tolong ya nak, Bapak mohon jangan tertawakan Gurumu ini yang nanti pulang pake motor butut lain daripada Ibumu yang sanggup bayar tujuh kali lipat dari SPP tahun lalu…

    Aam Amarullah
    Be A Best Teacher Or Nothing

  91. 91 FAJAR 29 Juli 2007 di 2:10 pm
    SAYA HERAN??
    buat apa kita lama2 menuntut ilmu disekolah,kalo nasib kita hanya ditentukan dalam tiga hari!!!!
    Kami para pemuda itu SEKOLAH UNTUK HIDUP bukannya HIDUP UNTUK SEKOLAH!!!!!!!!!!!!!!
    hapuskan uan hilangkan ketakutan dari diri kami
  92. 92 FAJAR 29 Juli 2007 di 2:21 pm
    daripada keluarin biaya banyak buat UN lebih baik duitnya dipake buat bantu anak2 yang kurang mampu……..
  93. 93 ariez maulana 27 Agustus 2007 di 4:34 pm
    ||dunia ini memang kejam||saya salah satu siswa yang akan nantiny mengikuti ujian nasional!yg saya heran kenapa mesti terus menerus tiap tahun standarisasi kelulusan terus di naik kan? padahal kan gimana klo sebaiknya standar kelulusan itu di tahan dahulu sampai semua siswa mampu dan banyak yg lulus!tanpa hrus tiap tahun semua siswa menderita karena memikirkan standar kelulusan yg tiap tahun naik!tidak coba untuk di pertahankan dahulu dan akhirnya dinaikkan sampai banyak yg lulus!indonesia itu ingin perubahan tapikan perubahan itu tidak harus mengikuti negara yg lain tapi cukup menjadi indonesia yg sesungguhny yg menjadi diri sendiri….oh ya…perubahan itu juga tidak se cepat itu tetapi memerlukan proses yg lama…..seperti hal nya manusia yg ad di dunia ini…..mhn maf jika kata”sy kurang berkenan…..
  94. 94 whina 5 September 2007 di 11:14 am
    Klo menurut aku sich UAN harus tetap ada, tapi UAN nggk boleh sepenuhnya nentuin kelulusan. Truz soal nilai kelulusan harus disesuaikan dengan kemempuan, karena tidak semua orang memiliki kemapuan yang tinggi/bagus. Kalo bisa standar kelulusan di turunkan..
    Tolong ada kebijakan pemerintah untuk soal ini.
  95. 95 aRin 7 September 2007 di 2:51 pm
    Ujian Nasonal itu sebenarnya sih penting banget banget untuk suatu negara untuk menstardkan kualitas penedidikan calon-calon generasi bangsa berikutnya…BUT..kalo masalahnya ada di kubu sendiri butuh proses perbaikan yang cukup lama untuk menuju ke sana. Coba aja liat Depdiknas kita yang udah dikasih amanah ama rakyat aja masih gak karuan apalagi bawahan-bawahannya seperti guru-guru di sekolah2 yang berperan berinteraksi langsung sama siswanya…pokoknya masih banyak sekali hal2 yang perlu diperbaiki dan itu bisa kita mulai dari orang2 yang punya kesadaran dengan pendidikan di Indonesia butuh orang2 yang jujur dan care dengan generasi bangsa. Masa’ para guru n orang2 yang berkuasa ingin membodohi dan menghancurkan generasi bangsa ini???gimana dong nasib bangsa ini kedepannya??mau dibawa kemana??
  96. 96 aRin 7 September 2007 di 2:54 pm
    Ujian Nasional itu sebenarnya sih penting banget untuk suatu negara untuk menstardkan kualitas pendidikan calon-calon generasi bangsa berikutnya…BUT..kalo masalahnya ada di kubu sendiri butuh proses perbaikan yang cukup lama untuk menuju ke sana. Coba aja liat Depdiknas kita yang udah dikasih amanah ama rakyat aja masih gak karuan apalagi bawahan-bawahannya seperti guru-guru di sekolah2 yang berperan berinteraksi langsung sama siswanya…pokoknya masih banyak sekali hal2 yang perlu diperbaiki dan itu bisa kita mulai dari orang2 yang punya kesadaran dengan pendidikan di Indonesia butuh orang2 yang jujur dan care dengan generasi bangsa. Masa’ para guru n orang2 yang berkuasa ingin membodohi dan menghancurkan generasi bangsa ini???gimana dong nasib bangsa ini kedepannya??mau dibawa kemana??
  97. 97 adi 11 September 2007 di 1:41 pm
    Apakah anda pernah berpikir bahwa UN itu adalah suatu proses bertahap yang harus segera dijalankan agar Indonesia siap menghadapi era yang bakalan lebih kacau balau.
    Standarisasi benarf-benar dibutuhkan agar setiap upayta yang dilakukan pemerintah lebih tepat sasaran.
    SAYANGNYA banyak banget oiknum ga bertanggung jawab yang justreu menyalahgunakan UN ini, termasuk penyelenggara dan juga beberapa peserta yang masih menyalahgunakan UN.
    Menurut saya UN itu lebih tepat sebagai suatu EVALUASI bukan penentu kelulusan.
    LEBIH BAIK GA LULUS DARIPADA LULUS TAPI YOU’VE GOT NOTHING.
    Bisa lulus berarti siap untuk menempuh tahap lanjut…
    Siap mental dan siap fisik.
    Bagaimana dengan yang di daerah? That’s it! Makanya dibutuhkan suatu STANDAR biar mata kita terbuka!
    Liat aja, apa kalo UN ga ada, Televisi bakal nyiarin kekurangan di tiap daerah? Yang kita tahu cuma lulus aja kan?
  98. 98 adi 11 September 2007 di 1:41 pm
    Apakah anda pernah berpikir bahwa UN itu adalah suatu proses bertahap yang harus segera dijalankan agar Indonesia siap menghadapi era yang bakalan lebih kacau balau.
    Standarisasi benar-benar dibutuhkan agar setiap upayta yang dilakukan pemerintah lebih tepat sasaran.
    SAYANGNYA banyak banget oiknum ga bertanggung jawab yang justreu menyalahgunakan UN ini, termasuk penyelenggara dan juga beberapa peserta yang masih menyalahgunakan UN.
    Menurut saya UN itu lebih tepat sebagai suatu EVALUASI bukan penentu kelulusan.
    LEBIH BAIK GA LULUS DARIPADA LULUS TAPI YOU’VE GOT NOTHING.
    Bisa lulus berarti siap untuk menempuh tahap lanjut…
    Siap mental dan siap fisik.
    Bagaimana dengan yang di daerah? That’s it! Makanya dibutuhkan suatu STANDAR biar mata kita terbuka!
    Liat aja, apa kalo UN ga ada, Televisi bakal nyiarin kekurangan di tiap daerah? Yang kita tahu cuma lulus aja kan?
  99. 99 piarman 11 September 2007 di 2:00 pm
    Menurut saya UN itu sudah melalui penelitian yang mendalam sehingga UN adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kualitas Pendidikan menjadi tanggungjawab secara nasional, jika tidak dilakukan evaluasi secara nasional maka tidak akan ada standar mutu pendidikan, Masing-masing daerah atau sekolah akan berlomba-lomba untuk meluluskan siswanya dengan nilai sebaik mungkin walaupun nilai tersebut tidak menggambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Ujian Nasional itu sendiri baik akan tetapi sistemnya yang harus diubah. Ujian nasional sebaiknya dilaksanakan oleh badan yang independent dan sangat rahasia, yang tidak memberikan kesempatan sama sekali bagi oknum tertentu misalnya guru, kepala sekiolah, kepala dinas dst, campur tangan terhadap UN sehingga berbuat curang secara terorganisir. Jika masih ada kesempatan oknum berbuat curang maka hasil UN tidak bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
  100. 100 piarman 11 September 2007 di 2:05 pm
    Ujian Nasional sebaiknya dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang dengan sistem dan aturan yang tepat dan tidak ada kecurangan sama sekali dengan cara menutup rapat peluang untuk berbuat curang sehingga mutu pendidikan di Indonesia akan meningkat.
  101. 101 Abu Nadhira 20 Oktober 2007 di 10:14 pm
    Aku mau info terkini u8ntuk ujian nasional 2008
  102. 102 Diajenk 23 Oktober 2007 di 10:13 pm
    UAN menjadi sesuatu yang lebih mengerikan dari hanya sekedar mengikuti ujian masuk sekolah.
    Jika UAN saja sudah sedemikian menakutkan maka sekolah dapat beralih menjadi rumah sakit rehabilitasi psikologis,..
    ^_^
    Bagaimana tidak, jika seluruh siswanya mengalami kecemasan yang berlebihan, stres yang tidak kunjung reda, ujung-ujungnya ngapain lagi kalau bukan depresi, so tergantung pada para pengambil kebijakan dan sasaran kebijarakan itu sendiri dalam menyikapi kebijakan yang dibuat oleh penentu kebiijakan.
  103. 103 Farih Ibnu Khozin 10 Nopember 2007 di 11:10 am
    Semua merupakan ujian bagi kita secara nasional. Ujian nasional merupakan ujian bagi seluruh masyarakat Indonesia, Bangsa Indonesia kita tercinta ini dan Negara Indonesia yang teramat kita hormati. Ujian yang benar-benar menguji keseluruhannya, yang berkomentar, yang melaksanakan ujian, panitia pelaksana, mendiknas, mendagri, menag sehingga Presidan yang sangat kita cintai dan hormati. Kini mari kita semua beritikad baik untuk ujian nsional secara nasional agar berprestasi di hadapan semua secara nasional dan internasional
  104. 104 Pelajar 13 Nopember 2007 di 9:24 am
    UN hanya bisa menyengsarakan para pelajar!!!
    menambah beban atas pikiran dan ketakutan yang masih maya…
    buat apa kami terus belajar susah payah, jika kami hanya menjadi kelinci percobaan tiap tahunnya!!!!
    kami akan sukses meski tanpa ada UN!!!
    masa depan kita ada pada tangan kita sendiri bukan pada para petinggi yang selalu memaksakan keputusannya sendiri!!!!
  105. 105 FALEN 14 Nopember 2007 di 7:00 am
    AKU GAG SETUJU BANGET KLOW UNAS TUH DIJADIIN PENENTU KELULUSAN MURID..GILA AJA…BAYANGIN DEH KITA SKUL 3 TAUN,MATI2AN BELAJAR 13 MATA PELAJARAN,NYATANYA,ADA YANG GAG LULUS HANYA GARA2 1 MATA PELAJARANN AJA BISA2 GAG LULUS.N PASTINYA HIDUP TERANCAM SURAM DONG.MAUW JADY APA,LULUS HANYA GARA2 UJIAN PAKET C..MANA MAUW UNIVERSITAS NEGRI NERIMA?AKHIRNYA SIA2 JUGA DONG KITA SKUL DARI SD SAMPE SMA,KLO AKHIRNYA,CUMA LULUS UJIAN PAKETC..HIY,NAUDZUBLLAH…PAK PRESIDEN,,TOLONG DONG JANGAN BIARIN PARA MENTRI PENDIDIKAN..JADIIN UNAS SEBAGAI PENENTU KELULUSAN..UNAS KAN JUGA MASA DEPAN KAMI…EMANG BAPAK MAUW KASIH SAYA PEKERJAAN KLO SAYA GAG LULUS NANTI????PLIZZZZZZZZZ,PAK
  106. 106 PUPUT 22 Nopember 2007 di 4:07 pm
    UN JANGAN CUMA TIGA PELAJARAN AZA…..

    SEMUA PELAJARAN AZA…DARIPADA TANGGUNG….

  107. 107 naruto_cute 3 Desember 2007 di 4:54 pm
    pemerintah kurang kesadaran untuk swst karena swasta dapet bocoran dari guru….truz krang susah soal2nya….CEMEN…..GENBEL……
  108. 108 usman 4 Desember 2007 di 7:24 am
    kalo saya sih dengan melihat fakta dilapangan memang harus ada ujian nasional, soalnya banyak guru yang belum profesional menilai siswa kadang-kadang siswa belum tahu tapi karena baik apalagi kalo pamili, pasti lulus atau naik kelas.
    jadi UN itu penting yang penting soalnya harus proporsional dan tidak bocor
  109. 109 fitri 11 Desember 2007 di 5:39 pm
    bner bgd.
    knp musti ada uN?????
    klo msih ad uN,,, kpn negara qta maju???
    yg pinter aj kdang ga lulus uN….
    saking deg2annya..

    lgian klo bsa 3, knp musti 6???

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan komentar